Hadirnya SteemPress Plugin for WordPess menggoda saya membuat artikel teknik seo sederhana ini. Seperti kita tahu, SteemPress adalah sebuah plugin wordpress yang menghubungkan postingan di blog ke platform steemit seperti pada kebanyakan teknik seo artikel. Keberadaan plugin ini membuat dunia blogging kembali bergairah. Para blogger yang selama ini menjadi kreator konten di steemit mulai melirik kembali blog mereka.
Sebagian blogger cum steemian yang saya kenal mulai bergairah memberesi dan memperbaiki tampilan blog mereka. Sementara yang belum punya blog, mereka segera membeli domain dan membuat blog baru yang terhubung dengan steemit melalui plugin steempress. Pengembang plugin steempress yaitu howo dan fredrikaa memang punya keinginan agar para blogger bersedia bergabung dalam ekosistem steem blockchain, sekaligus membuat mereka tak melupakan passion sebagai blogger.
Dengan plugin steempress ini memudahkan para blogger mengisi konten di blog mereka sekaligus membuat mereka tetap aktif di steemit. Karena setiap konten yang diposting di blog (wordpress) secara otomatis terhubung dengan platform steemit. Boleh dikatakan, melalui plugin ini, para blogger bisa mendapatkan keuntungan ganda: blog terus update, pengunjung meningkat dan memporelah penghasilan berupa reward (upvote) di steemit dan klik iklan di blog.
Namun, dalam posting kali ini saya tidak akan membahas bagaimana cara blogger cum steemian ini memperoleh penghasilan ganda dari aktivitas menulis konten, melainkan sekadar membantu mereka menulis konten dengan menerapkan prinsip SEO sederhana. Soal ini sebenarnya sudah pernah saya ulas jauh sebelum hadirnya steempress. Masalahnya, ketika itu, penerapan SEO dalam menulis di steemit tidak begitu memberi manfaat. Di steemit, trik SEO tidak berpengaruh apapun pada peningkatan reward sebuah tulisan, karena usia sebuah tulisan yang akan mendapatkan reward di steemit hanya dalam waktu seminggu, dan setelahnya tulisan itu masuk kotak.
Penerapan Teknis SEO Sederhana
Bagi steemian yang baru membuat blog, saya menyarankan agar memperhatikan teknik SEO sederhana dalam menulis konten. Kenapa saya bilang sederhana, karena paling mudah diterapkan dan tidak memerlukan tools atau teknik khusus. Seperti kita tahu ilmu tentang SEO itu sangat luas dan rumit. Kita tentu saja tak ingin membuang-buang waktu mencoba berbagai trik SEO, karena akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Pun begitu, tidak ada salahnya kita menerapkan untuk meningkatkan teknik SEO sederhana dalam menulis konten, karena sangat mudah dilakukan. Dengan menerapkan teknik ini, saya tidak menjamin bahwa artikel kalian muncul di halaman satu hasil pencarian google, apalagi nangkring di halaman satu (page one). Minimal, kita sudah berusaha membantu mesin robot Google untuk menemukan konten di halaman blog kita.
Berikut ini beberapa hal yang harus kalian perhatikan ketika membuat sebuah tulisan di blog. Dan, kalian dapat mencoba menerapkan teknik SEO sederhana saat menulis.
1. Judul
Judul sebuah tulisan sebenarnya adalah sebuah kata kunci yang yang membuat tulisan kita mudah ditemukan. Saat menulis sebuah judul, usahakan agar mengandung kata kunci yang diinginkan. Ketika menulis di steemit, kalian biasanya membuat judul terlalu panjang, usahakan agar cara serupa tidak dilakukan ketika kalian menulis di blog. Para pakar SEO menyarankan agar judul sebuah tulisan tidak lebih dari 60 karakter, karena jumlah itulah yang akan terbaca secara penuh di halaman hasil pencarian.
Misalnya, dalam salah satu tulisan di blog ini, saya menembak sebuah kata kunci (keyword) “harga minyak serai wangi”. Maka, ketika kalian mengetik di kolom pencarian kata kunci tersebut, hasil pencarian yang muncul adalah Harga Minyak Serai Wangi 2018 – ACEHPUNGO.COM. Jika dihitung, jumlah karakter dari judul tersebut hanya berisi 45 karakter, dan tidak ada kata yang terpotong.
2. Kerapatan kata kunci
Berapa jumlah kata kunci (keyword) yang harus kita masukkan dalam sebuah tulisan? Untuk sebuah tulisan sepanjang 300 kata, idealnya jumlah kata kunci yang harus kita masukkan adalah tiga kata kunci. Penulisan kata kunci ini tidak boleh ditumpuk pada sebuah paragraf, melainkan harus menyebar di sejumlah paragraf: paragraf pertama, paragraf pertengahan dan paragraf akhir. Jumlah 3 kata kunci yang kita masukkan untuk sebuah tulisan sepanjang 300 kata tersebut memiliki kerapatan kata kunci (keyword density) sebesar 0,9 persen. Ini sudah cukup bagus.
3. Cara penulisan kata kunci dalam tulisan
Kata kunci yang diletakkan di awal paragraf, paragraf tengah dan pada paragraf akhir, harus ditulis dengan gaya-gaya yang berbeda. Misalnya, kata kunci pada paragraf pertama ditulis dengan gaya bold (b), para paragraf pertengahan dengan gaya italic (i), dan kata kunci di paragraf terakhir dengan gaya underline (u). Kenapa harus demikian? Cara begini untuk memberitahukan mesin pencari bahwa kata-kata yang ditulis berbeda itu sebagai kata penting.
4. Masukkan Inbound links dan outbound links
Pengertian inbound links dan outbound links kalian bisa cari sendiri di internet. Kalau saya harus menulis penjelasan dari dua istilah itu, takutnya postingan saya ini akan didatangi oleh @cheetah. Jadi, singkatnya inbound links adalah link dari artikel atau dari halaman web kita. Misalnya, kita pernah menulis sebuah topik dan saat menulis artikel yang berhubungan dengan topik itu, berikan link kepada artikel tersebut. Sementara outbond links adalah link yang mengarah kepada website lain. Misalnya, kita mengutip sebuah informasi dari situs Wikipedia, maka berikan link yang mengarah pada artikel yang dikutip tersebut.
5. URL mengandung keyword
Satu lagi yang juga penting, dalam alamat URL (link tulisan) dari postingan kita harus mengandung kata kunci yang diinginkan. Dan, usahakan URL-nya tidak terlalu panjang, kalau perlu sesuai dengan jumlah kata yang dicantumkan sebagai judul. Namun, kalau judul tulisan terlalu panjang, kalian masih bisa memperpendek URL (slug) seperti yang diinginkan. Kalian bisa mensiasatinya dengan menginstall tool SEO seperti Yoast SEO atau All in One SEO Pack, yang memungkinkan kalian meng-kustom sendiri.